“Israel berkata ‘paspor hijau’ Covid-19 akan kedaluwarsa enam bulan setelah suntikan”

rt.com

“Pemerintahan Israel telah memperluas ketersediaan suntikan vaksin penguat Covid-19 kepada semua penduduk yang telah diinokulasikan yang berumur 12 ke atas dan mendekretkan bahwa orang-orang yang menolak suntikan ketiga akan segera kehilangan hak istimewa dari ‘paspor hijau’ mereka…

Warga Israel akan mampu mendapatkan dosis ketiga dari vaksin Pfizer-BioNTech setidaknya lima bulan setelah mereka menerima suntikan mereka yang kedua, ujar Menteri Kesehatan dari negara tersebut. Tampaknya, pemerintahan itu membayangkan suntikan-suntikan penguat tambahan di masa depan. Efektif dari tanggal 1 Oktober, ‘paspor hijau’ itu yang diwajibkan untuk memasuki perkumpulan-perkumpulan serta tempat-tempat publik tertentu akan kedaluwarsa setelah pemegangnya menerima dosis kedua, tetapi juga enam bulan setelah suntikan ketiga mereka.

Para kritikus terhadap program paspor vaksin telah menuduh negara itu meng-‘non-pribadikan’ warga negaranya jika mereka tidak mendapatkan suntikan setiap enam bulan, yang menciptakan ‘siklus suntikan senantiasa’. Pada dasarnya, Israel menilai orang-orang yang belum menerima suntikan penguat dalam waktu enam bulan setelah diinokulasi secara penuh sebagai orang-orang yang belum divaksinasi.

Orang-orang yang memiliki bukti telah menerima sebuah suntikan penguat juga akan memiliki hak istimewa untuk menghindari karantina sepekan sewaktu kembali ke Israel dari luar negeri, selama mereka berperjalanan ke suatu negara yang dianggap memiliki risiko infeksi Covid-19 yang rendah atau menegah. Para penerima suntikan penguat akan diizinkan untuk mengisolir diri selama 24 jam atau mengambil suatu tes untuk membuktikan bahwa mereka tidak terinfeksi virus tersebut…

Vaksin Pfizer-BioNTech dinilai memiliki taraf efektivitas sebesar 95% untuk mencegah infeksi-infeksi Covid-19, tetapi taraf itu telah menurun sampai 39% di Israel, ujar Menteri Kesehatan pada bulan lalu.”