"Calon uskup agung di Argentina secara terbuka memarahi para putra altar karena berlutut untuk sambut Komuni"

"Seorang prelat di Argentina yang dilantik uskup agung oleh Paus Leo XIV sebelumnya memarahi para putra altar selama Misa karena mereka bersikeras berlutut untuk menyambut Komuni Kudus. Uskup tersebut juga dilaporkan menolak memberi Sakramen Mahakudus kepada anak-anak yang berlutut untuk menerima Komuni Pertama.

Uskup Raúl Martín dari Santa Rosa, yang diangkat oleh Leo XIV pada Rabu lalu untuk memimpin Keuskupan Agung Paraná, telah menuai kritik karena menyerang devosi tradisional Katolik dan praktik-praktik khusyuk liturgi.

Martín, 67 tahun, oleh Paus Fransiskus, sesama warga Argentina, diangkat memangku jabatan di Keuskupan Santa Rosa pada tahun 2013, setelah ditahbiskan oleh Fransiskus sebagai uskup auksilier Keuskupan Agung Buenos Aires pada tahun 2006.

Pelantikan baru Paus Leo XIV atas Martín, ‘itu sendiri dilangsungkan secara diam-diam, walau bagaimanapun telah memicu reaksi keras di antara umat beriman yang mengingat masa jabatan Martín di La Pampa,' lapor kantor berita Katolik InfoVaticana. ‘Bukan karena semangat misionarisnya atau karisma pastoralnya, namun karena daftar panjang berisi keluhan dan penghinaan yang ditimpakan kepada orang Katolik biasa - para imam dan umat awam - yang hanya ingin menghayati iman mereka dalam ketakziman dan kebebasan.’

Imbuh InfoVaticana, ‘Selama bertahun-tahun, kejadian-kejadian serius telah didokumentasi di Santa Rosa: para putra altar ditegur di depan umum karena berlutut, anak-anak ditolak menyambut Komuni Pertama karena ingin menerimanya dengan berlutut, paduan suara dilarang bernyanyi dalam bahasa Latin, dan para imam dipindahkan atau dipinggirkan karena tidak menyesuaikan diri ...

‘Umat setempat melaporkan bahwa Martín bahkan mengunjungi paroki-paroki untuk memastikan tidak ada orang yang menerima Komuni dengan berlutut. Ibarat kesalehan adalah musuhnya.

Memang benar, dalam sebuah video yang direkam oleh seorang umat dan diterbitkan oleh kelompok Katolik tradisional Adelante la Fe pada tahun 2018, Martín terlihat menegur para putra altar di paroki Santa Rosa yang berlutut untuk menyambut Ekaristi Kudus.

‘Anda melihat bahwa para pelayan altar berlutut selama Komuni. Di kota ini, saya sudah meminta semua imam agar di semua komunitas, mereka yang membantu dalam Misa jangan menerima Komuni dengan berlutut,' ujarnya kepada jemaat.

‘Ini adalah ketentuan uskup, oleh karena itu, ini diwajibkan di dioses," ujar Martin. ‘Uskup adalah pemimpin liturgi dioses dan dapat memutuskan, dalam keuskupan, apa saja yang tepat bagi umatnya.’"