Anti-Paus Fransiskus Sang Pemurtad Mendukung Penyembahan Berhala Pagan di Vatikan

Transkrip berbahasa Indonesia:
“Di Taman Vatikan, kita mendapati acara yang aneh dan mengejutkan ini, yang terlihat sebagai ritual kesuburan pagan, yang disertai penyembahan berhala, di hadapan Paus Fransiskus. Semacam imam wanita memimpin ritual tersebut dengan suatu tarian dan para partisipan, termasuk seorang biarawan Fransiskan berlutut di dalam suatu lingkaran di sekeliling kain dan agaknya bersujud, menundukkan dahi mereka ke tanah di depan dua patung wanita hamil yang telanjang. Sang imam wanita lalu menggoyangkan sebuah marakas, untuk kelihatannya memberkati seluruh kelompok tersebut, dan mendekati sang Paus yang berada di sana, yang memperhatikan, bersama sekelompok Kardinal sewaktu orang-orang tersebut sujud di depan patung wanita telanjang itu.

Sebagai suatu catatan, kita melihat di sini orang-orang Katolik liberal, bukan hanya berlutut, tetapi juga bersujud dengan dahi menyentuh tanah. Saya merasa hal ini sangat aneh, bahwa para pemimpin gereja yang amat liberal ini adalah orang-orang yang sama yang menganggap rendah perihal berlutut di depan Komuni Kudus, mereka yang bahkan kadangkala menolak untuk memberikan Komuni Kudus kepada kita yang berlutut di depan Komuni Kudus. Menjijikkan.

Tetapi ingatlah pula cerita dari Kitab Suci di dalam Kitab Daniel tentang raja Nebukadnezar, yang membuat sebuah berhala dari emas dan memerintahkan semua orang untuk bersujud di depannya, jika tidak, mereka akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala. Orang muda Yahudi, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, menolak bahkan di bawah ancaman kematian yang mengerikan tersebut. Dan sang raja yang murka, jika anda ingat, memanaskan perapian tersebut untuk membuatnya tujuh kali lebih panas, dan memerintahkan agar mereka diikat dan dilemparkan ke dalam perapian tersebut. Jika anda ingat akan cerita tersebut, mereka tentunya diselamatkan secara mukjizat, berkat kesetiaan mereka terhadap Allah. Dan sang raja bahkan berkonversi: ia telah melihat seorang malaikat di dalam perapian tersebut bersama mereka. Lalu, fakta bahwa penyembahan berhala ini terjadi di hadapan sang Paus di tanah suci Vatikan di mana St. Petrus sendiri wafat dan dikuburkan, adalah suatu skandal yang tidak terbayangkan.

Koresponden Lifesite Roma, Diane Montagna, telah berbicara pada hari Minggu bersama seorang pemimpin orang-orang asli Amazon, yang setelah melihat perayaan ini di dalam video menyebutnya 100% pagan.”