Anti-Paus Fransiskus Menginstruksikan “Karyawan Komunikasi Vatikan” untuk Tidak “Mencoba Menarik Lebih Banyak Orang” kepada Iman Katolik

Sambutan Fransiskus, 23 September 2019, untuk pemberian “instruksi kepada karyawan komunikasi Vatikan”:

“Tetapi komunikasi seharusnya seperti apa? Salah satu hal yang anda tidak boleh lakukan adalah iklan, semata-mata iklan. Anda tidak boleh melakukan apa yang dilakukan bisnis manusia, yaitu mencoba untuk menarik lebih banyak orang… Dalam kata teknis: anda tidak boleh melakukan proselitisme. Saya ingin agar komunikasi kita itu komunikasi Kristiani dan bukan menjadi faktor proselitisme. Tidaklah Kristiani untuk melakukan proselitisme. Benediktus XVI mengatakan hal ini dengan amat jelas…”[1]

Fransiskus berkata bahwa tidaklah Kristiani untuk “mencoba menarik lebih banyak orang” ke dalam iman Katolik.

Percakapan Fransiskus, 21 Juni 2019:

“Di tengah-tengah terdapat evangelisasi, yang tidaklah sama dengan proselitisme… Kepatuhan kepada Roh menyiratkan suatu gaya hidup dan pernyataan yang tidak memiliki semangat penaklukan, tanpa hasrat untuk proselitisme – itu adalah hal yang merusak! – dan tanpa intensi yang agresif untuk membuktikan bahwa orang lain salah. Walaupun ‘dialog’ bukanlah suatu formula ajaib, teologi tentunya membantu di dalam pembaruannya sewaktu diikuti secara serius, sewaktu didorong dan disukai oleh para guru dan murid, dan juga disertai oleh berbagai bentuk pengetahuan lain dan dengan agama-agama lain, terutama agama Yahudi dan Islam.”[2]

Sang bidah Fransiskus berkata bahwa tiadanya hasrat untuk membuktikan bahwa orang lain salah dan untuk mengonversikan orang lain adalah kepatuhan kepada Roh Kudus. Fransiskus berkata bahwa hasrat untuk mengonversikan orang-orang itu “merusak”.

Pidato Fransiskus, 6 Juni 2019, “kepada partisipan di Kongres untuk Pelayanan Pastoral bagi Panggilan di Eropa”:

“Sewaktu seseorang berbicara tentang panggilan, berbagai hal muncul di pikiran, berbagai hal ingin dikatakan, yang mungkin dipikirkan atau dilakukan seseroang… Tetapi saya hendak, pertama-tama, membuat suatu hal jelas: berkarya untuk panggilan, dengan panggilan, tidaklah boleh, dan bukanlah proselitisme. Pertanyaannya bukanlah untuk ‘mencari anggota baru untuk klub ini’. Tidak. Haruslah bergerak sesuai garis pertumbuhan yang dinyatakan oleh Benediktus XVI dengan sangat jelas: pertumbuhan Gereja adalah lewat ketertarikan, dan bukan lewat proselitisme… Saya ingin membuat hal ini jelas, sebab semangat proselitisme itu berbahaya.”[3]

Fransiskus mengecam upaya untuk mencari panggilan baru. Ia juga mengecam sebagai “berbahaya” “semangat” upaya untuk mengonversikan orang-orang.

Catatan kaki:

[1] L’Osservatore Romano, 27 September 2019, hal. 5.

[2] L’Osservatore Romano, 28 Juni 2019, hal. 8-9.

[3] L’Osservatore Romano, 21 Juni 2019, hal. 11.