Fransiskus berkata kepada para “Katolik” bahwa mereka boleh pergi ke “Gereja-Gereja” Anglikan pada hari Minggu!

Jawaban Fransiskus tanggal 26 Februari 2017 kepada pertanyaan-pertanyaan yang diajikan oleh tiga umat paroki Anglikan setelah “Liturgi yang dirayakan di Gereja Anglikan All Saints di Roma”:

Pertanyaan: “Di beberapa daerah di Afrika, Asia, dan Pasifik, hubungan ekumenis antara Gereja-Gereja lebih baik dan lebih kreatif daripada di sini, di Eropa. Apa yang dapat kita pelajari dari teladan Gereja-Gereja dari belahan dunia selatan?”

Fransiskus: “Terdapat anekdot yang amat menarik. Sewaktu Beato Paulus VI membeatifikasikan para Martir Uganda – suatu Gereja muda – dari antara para martirnya, yang semuanya adalah katekis muda, beberapa Katolik dan yang lain Anglikan, dan mereka semua dimartirkan oleh raja yang sama atas kebencian terhadap iman... Dan Paulus VI merasa malu, karena ia berkata: ‘Saya harus membeatifikasikan satu dan semuanya; mereka semua martir, satu dan semuanya’ Tetapi pada saat itu di dalam Gereja Katolik, amatlah tidak mungkin untuk melakukan hal ini. Konsili itu baru saja berlangsung... Tetapi pada hari ini, Gereja muda itu merayakan satu dan semuanya bersama. Paulus VI juga, di dalam homilinya, di dalam percakapannya, di dalam Misa beatifikasinya, ingin menyatakan bahwa para martir Anglikan untuk iman itu setingkat dengan para katekis Katolik. Inilah apa yang dilakukan oleh sebuah Gereja muda. Gereja-Gereja muda memiliki keberanian, karena mereka muda... Tetapi, terdapat pula suatu pengalaman: di Argentina utara, terdapat misi-misi Anglikan dengan orang-orang aborigin serta misi-misi Katolik bersama orang-orang aborigin, dan sang Uskup Anglikan dan Uskup Katolik di sana bekerja bersama, dan mengajar. Sewaktu orang-orang tidak dapat pergi ke perayaan Katolik pada hari Minggu, mereka pergi ke perayaan Anglikan, dan orang-orang Anglikan pergi ke perayaan Katolik, karena mereka tidak ingin hari Minggu berlalu tanpa ada perayaan. Mereka bekerja bersama. Dan di sini, Kongregasi untuk Doktrin Iman mengetahui hal ini... Kedua Uskup adalah teman dan kedua komunitas itu berteman... Seorang aborigin berkata kepada anda di Argentina utara: ‘Saya orang Anglikan’. Tetapi [jika] uskup tidak berada di sana, dan imam tidak ada di sana, dan reverend tidak ada di sana.... ‘saya ingin memuji Allah pada harin Minggu dan saya pergi ke katedral Katolik’, dan sebaliknya. Inilah kekayaan Gereja-Gereja muda.[1]

Fransiskus berbicara tentang bagaimana Anti-Paus VI ingin “membeatifikasikan” para “martir” Anglikan dan menempatkan mereka di antara orang-orang yang harus dipandang sebagai “terberkati” oleh “Gereja Katolik”. Fransiskus bukan hanya berkata bahwa para bidah dan skismatis Anglikan adalah “martir untuk iman”, tetapi bahwa mereka “setingkat” dengan para “Katolik” yang juga “martir”. Fransiskus bahkan mengakui bahwa di masa lalu, para “martir” Anglikan tidak boleh dirayakan, tetapi ia berkata bahwa pada masa kini, hal itu berbeda. Maka, ia mengakui bahwa ia dan sektenya telah menolak dan meninggalkan ajaran tradisional Gereja. Fransiskus lalu menjelaskan bahwa para Anglikan dan “Katolik” menjalankan “misi” bersama. Fransiskus berkata bahwa “Uskup Katolik” dan “Uskup Anglikan” akan “bekerja bersama dan mengajar”.Tentang para “Katolik”, Fransiskus berkata: “Sewaktu orang-orang tidak dapat pergi ke perayaan Katolik pada hari Minggu, mereka pergi ke perayaan Anglikan, dan orang-orang Anglikan pergi ke perayaan Katolik, karena mereka tidak ingin hari Minggu berlalu tanpa ada perayaan. Mereka bekerja bersama. Dan di sini, Kongregasi untuk Doktrin Iman mengetahui hal ini...” Fransiskus berbicara secara positif tentang para “Katolik” yang pergi ke gereja Anglikan yang bidah dan skismatis pada hari Minggu, “sewaktu orang-orang tidak dapat pergi ke perayaan Katolik”! Fransiskus berkata bahwa “Kongregasi untuk Doktrin Iman” dari sekte Vatikan II “mengetahui hal ini”. Pernyataan-pernyataan ini adalah semua yang seseorang perlu lihat untuk mengetahui bahwa sang pemurtad Anti-Paus Fransiskus tidak mengakui iman Katolik, dan oleh karena itu telah terpotong dari Gereja Katolik!

Paus Pius XII, Mystici Corporis (#22), 29 Juni 1943: “Tetapi, hanya mereka yang telah menerima permandian kelahiran kembali [pembaptisan air] dan mengakui iman sejatilah yang merupakan anggota dari Gereja.”

Paus Pius XII, Mystici Corporis Christi (#23), 29 Juni 1943: “Karena tidak semua dosa, bagaimanapun beratnya dosa tersebut, memiliki kodrat tersendiri yang sedemikian rupa sehingga memotong seorang manusia dari Tubuh Gereja, layaknya skisma atau bidah atau kemurtadan.”

Bidah-bidah terkini Fransiskus

Catatan kaki:

[1] L’ Osservatore Romano, 3 Maret 2017, hal. 6,8. Versi Bahasa Inggris.