Anak Domba Paskah, Penyaliban, Ketidakadilan yang Tak Terlukiskan

Anak Domba Paskah, Penyaliban

Keluaran 12:46, Mengenai Anak Domba Paskah – “ … janganlah kalian mematahkan satu pun dari tulang-tulangnya.”

1 Yohanes 19:31-33: “Karena hari itu adalah hari Persiapan dan agar mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib pada hari Sabat (sebab Sabat itu adalah hari raya), orang-orang Yahudi meminta meminta kepada Pilatus agar kaki mereka dipatahkan dan agar mayat-mayat mereka diturunkan. Maka, datanglah para prajurit dan mematahkan kaki orang yang pertama, dan yang lain yang telah disalibkan bersama dengan-Nya. Tetapi, sewaktu mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia sudah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya.”

1 Korintus 5:7: “Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, telah dikurbankan.”

Ketidakadilan yang Tak Terlukiskan

Setelah mengabaikan semua tanda dan karya Yesus, sewaktu Ia berada di Salib, para imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan beberapa orang lain meminta suatu tanda sesuai kehendak mereka sendiri, dan mencemooh-Nya dengan kelancangan yang tak terlukiskan.

Matius 27:39-42: “Dan mereka yang melewati-Nya menghina-Nya, menggelengkan kepala dan berkata, ‘Engkau yang hendak menghancurkan Bait Suci dan membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu sendiri! Jika Engkau adalah Putra Allah, turunlah dari Salib.’ Maka, para imam kepala, bersama dengan ahli-ahli Taurat dan tua-tua juga menghina-Nya dengan berkata, ‘Ia menyelamatkan orang lain; Ia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri. Ia adalah Raja Israel; hendaknya Ia turun dari Salib sekarang, dan kami akan percaya akan diri-Nya.’”

Penghinaan mereka dan tuntutan-tuntutan mereka yang egois adalah suatu contoh ketidakadilan dan kehendak buruk yang mencolok. Mereka melawan sumber-sumber wahyu yang sejati, bagaimanapun, mereka menuntut wahyu seturut keinginan mereka. Tetapi Allah tidak mencerahkan orang-orang yang melawan wahyu dan tanda-tanda yang telah diberikan-Nya dan yang mencari wahyu serta tanda-tanda itu di dalam diri orang lain (misalnya, orang-orang yang menolak ajaran dogmatis dari Gereja dan mengikuti penampakan-penampakan palsu, guru-guru sesat, atau “otoritas manusia” sebagai penggantinya).

Matius 16:1-4: “Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki, dan untuk mencobai-Nya, mereka meminta-Nya untuk memperlihatkan kepada mereka suatu tanda dari Surga. Ia menjawab mereka, ‘Pada petang hari, kalian berkata, ‘Hari akan cerah, karena langit berwarna merah.’ Dan pada pagi hari, ‘Badai akan datang pada hari ini, sebab langit berwarna merah dan mengancam.’ Kalian tahu bagaimana menafsirkan tampak dari langit, tetapi kalian tidak dapat menafsirkan tanda-tanda zaman. KETURUNAN YANG JAHAT DAN CABUL INI MENCARI SUATU TANDA, TETAPI TIDAK AKAN ADA TANDA YANG DIBERIKAN KEPADANYA SELAIN TANDA YUNUS.’”

St. Yohanes Krisostomus, Hom. xxi tentang Yohanes: “ … pantas adanya bahwa Ia [Kristus] tidak membuat mukjizat-mukjizat pada awal hidup-Nya: sebab manusia akan telah menganggap Penjelmaan sebagai khayalan dan akan telah menyalibkan-Nya sebelum waktu yang tepat.”