Jawaban: Tidak benar bahwa Paus Liberius menyerah kepada para Arian, menandatangani rumusan Arian apa pun, ataupun mengekskomunikasikan St. Atanasius. Paus Liberius adalah pembela kebenaran yang tangguh pada saat krisis Arian, tetapi kembalinya dirinya dari pengasingan memberikan kesan kepada beberapa orang bahwa ia telah berkompromi, sewaktu kenyataannya, tidak. Kami mengutip Paus Pius IX.
Paus Pius IX, Quartus Supra (#16), 6 Januari 1873, Tentang Tuduhan-tuduhan Palsu:
“Dan sebelumnya para Arian menuduh Liberius secara palsu, dan juga pendahulu Kami, kepada Kaisar Konstantinus, karena Liberius menolak untuk mengutuk St. Atanasius, Uskup Aleksandria, dan menolak untuk mendukung bidah mereka.”[1]Paus Benediktus XV, Principi Apostolorum Petro (#3), 5 Oktober 1920:
“Memang, agar mereka tidak mereka terbukti lalai terhadap kewajiban mereka, beberapa pergi tanpa rasa takut ke dalam pengasingan, seperti yang dilakukan oleh Liberius dan Silverius serta Martinus.”[2]
Menurut Paus Pius IX dan Paus Benediktus XV, Paus Liberius tidak bimbang sama sekali pada saat krisis Arian, dan dituduh secara palsu oleh para musuh Gereja karena ia berdiri dengan teguh. Paus St. Anastasius I juga memberikan kesaksian terhadap hal ini.
Paus St. Anastasius I, surat Dat mihi plurimum, sekitar 400 Masehi:
“Karena pada saat ini sewaktu Konstantius dari kenangan suci memenangkan dunia, fraksi Afrika yang bidah tidak mampu dengan menggunakan tipuan apa pun untuk memperkenalkan kehinaannya karena, seperti yang kami percayai, Allah kita menjaga iman yang suci dan tidak ternoda agar tidak tercemarkan melalui penghujatan ganas apa pun dari para manusia pemfitnah... Demi iman ini, mereka yang pada waktu itu dihormati sebagai para uskup suci dengan senang hati menanggung pengasingan, yaitu Dionisius, yang oleh karenanya menjadi seorang hamba Allah, yang dipersiapkan oleh petunjuk ilahi, atau mereka yang mengikuti teladannya dari kenangan suci, LIBERIUS, uskup Gereja Roma, Eusebius juga dari Vercelli, Hilarius dari Gaul, mereka ini hanyalah sedikit dari sekian banyak, yang memutuskan untuk mengambil pilihan untuk diikat kepada salib dan tidak menghujat Kristus Allah, suatu hal yang dituntut oleh para bidah Arian, atau memanggil Putra Allah, Kristus Allah, suatu ciptaan Tuhan.”[3]
Bukanlah Paus Liberius, melainkan uskup palsu Ischyras, yang, sebelum ia merenggut Takhta Aleksandria, mengusir St. Atanasius dari Takhtanya.
Paus Pius VI, Charitas (#14), 13 April 1791:
“Kemungkinan untuk menghargai tindakan-tindakan ini, uskup Lidda, Jean Joseph Gobel, telah dipilih sebagai Uskup Agung Paris, sewaktu sang uskup agung masih hidup. Ia mengikuti teladan Ischyras, yang diumumkan sebagai uskup Aleksandria di dalam Konsili Tirus sebagai bayaran untuk pelayanannya yang penuh dosa dalam menuduh St. Atanasius dan mengusirnya dari Takhtanya.”[4]
Kembali ke Jawaban-Jawaban Terumum untuk Penolakan-Penolakan terhadap Sedevakantisme
[1] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 417.
[2] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 3 (1903-1939), hal. 195.
[3] Denzinger 93.
[4] The Papal Encyclicals {Ensiklik-Ensiklik Paus}, Vol. 1 (1740-1878), hal. 180.
Ramai dibahas oleh kaum protestan soal soal Paus Liberius. Trimakasuh untuk informasinya